MAKALAH BIOKIMIA
“BIOMOLEKUL”

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS CENDERAWASI
JAYAPURA – PAPUA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi
singkat
Bab ini kami akan mempresentasikan biomolekul yang meliputi
pengertian biomolekul, fungsi biomolekul, bentuk senyawa dan struktur biomolekul
dengan fungsi biomolekul.
1.2. Relevansi
Pembahasan bab ini sangat berhubungan dengan bab-bab
selanjutnya dalam mempelajari mata kuliah biokimia. Pengetahuan mahasiswa
tentang biomolekul sebagai ilmu semua senyawa dalam sel makhluk hidup, sejarah
dan perkembangannya, fungsi boimolekul, dan bentuk senyawa dan struktur
biomolekul serta senyawa biomolekul penyusun mahluk hidup yang menjadi konsep
dasar pemahaman mahasiswa terhadap proses reaksi kimia yang berlangsung pada
sel hidup dan keterkaitannya dengan bidang lain seperti biologi, kimia organik,
bahkan biomolekuler.
1.3. Tujuan
Setelah mempelajari bab
ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami
pengertian biomolekul
2. Mengetahui
fungsi biomolekul
3. Mengetahui
bentuk senyawa dan strutur biomolekul
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Biokimia
adalah ilmu pengetahuan yang meneliti berbagai molekul yang terdapat di sel
hidup dan organisme serta reaksi-reaksi biokimianya. Biologi adalah suatu
disiplin ilmu sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, yakni kajian tentang
materi dan energi yang berhubungan dengan makhluk hidup serta proses-proses
kehidupannya. Molekul didefinisikan
sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan
sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup
stabil. Bentuk satuan terkecil yang dapat diidentifikasikan menjadi unsur-unsur
melalui suatu reaksi peruraian dan memiliki komposisi dan sifat kimia sebagai
senyawa tersebut. Biomolekul atau biomol adalah semua senyawa yang terdapat
didalam sel hidup. Mereka saling mengadakan interaksi yang terarah dan teratur
sehingga menampakkan ciri hidup.
2.1. Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat
makanan. Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen
(H) dan oksigen (O). Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam dan mereka
dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-atomnya,
panjang/pendeknya rantai serta jenis ikatan akan membedakan karbohidrat yang
satu dengan lain. Dari kompleksitas strukturnya dikenal kelompok karbohidrat
sederhana (seperti monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat dengan struktur
yang kompleks atau polisakarida (seperti pati, glikogen, selulosa dan
hemiselulosa).
2.2. Asam amino
Asam-asam amino dalam protein
seluruhnya meruupakan protein seluruhnya merupakan asam α-amino, yakni baik
gugus amino merupakan gugus karboksil keduanya mengikat atom karbon yang sama
yaitu atom karbonα. Atom karbon α merupakan pusat kiral, sehingga asam amino
memiliki aktivitas optik (kecuali bbila rantai samping adalah atom H). Semua
asam amino yang dittemukan dalam protein memiliki konfigurasi 1. Penamaan asam
amino dapat disingkat menjadi tiga huruf atau satu huruf. Dalam banyak protein,
sebagai asam amino mengalami modifikasi setelah masuuk menjadi bagian protein.
Misalnya dalam kologen gugus hidroksil ditambahkan pada residu prolin sehingga
menghasilkan residu hidroksiprolin.
Asam ammino dikelompokan menurut siifatnya, yakni polar atau
non polararomatik atau alifatik, atauu asam atau basa. Asam amino aromatik
dapat menyerap cahaya ultraviolet. Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menetukan
konsentrasinya dalam larutan. Hukum lambert-beer menyatakan bahwa absorbansi
sinar dengan panjang gelombang tertentu oleh suatu substansi dalam larutan
adalah proposional dengan konsentrasinya, C (mol-1)dan panjang jalur
sinar, l (cm) dalam larutan. Dengan A merupakan absorbansi larutan dan ε
adalah koefisien absorbansi molar. Absorbans didefinisikan sebagai logaritma
dari rasio intensitas sinar (lo)
terhadap inhtensitas sinar yang ditransmisikan (l).
2.3. Protein
Protein
adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen ; beberapa asam amino disamping itu
mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen adalah
unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak
terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari
berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak
dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya (Almatsier. S, 1989).Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk
hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak
diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun
1838.Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang
dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi
translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”,
hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi,
terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.Kebanyakan
protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).Senyawa organik yang merupakan
satuan penyusun protein yang mempunyai gugus amino dan karboksilat disebut asam
amino. Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam
amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas.
Di dalam sel, protein terdapat baik pada membrane plasma maupun membran internal
yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus
dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada tempatnya.
Protein-protein yang terlibat dalam reaksi biokimia sebagian besar berupa enzim
banyak terdapat di dalam sitoplasma dan sebagian terdapat pada kompartemen dari
organel sel. Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen.
Ketika berada di luar makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus −NH2 pada atom karbon
α dari posisi gugus −COOH.
Ciri-ciri Protein
Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi
keterangan, karena urutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan
keterangan genetik yang terkandung dalam urutan basa dari bagian yang
bersangkutan dalam DNA yang mengarahkan biosintesis protein. Tiap jenis protein
ditandai ciri-cirinya oleh
Ø Susunan kimia yang khas. Setiap
protein individual merupakan senyawa murni
Ø Bobot molekular yang khas
Ø Semua molekul dalam suatu contoh
tertentu dari protein murni mempunyai bobot molekular yang sama. Karena
molekulnya yang besar maka protein mudah sekali mengalami perubahan fisik
ataupun aktivitas biologisnya.
Ø Urutan asam amino yang khas
Ø Urutan asam amino dari protein
tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil
dalam urutan asam amino dari protein tertentu (Page, D.S. 1997)
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1. Fungsi
biomolekul
Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:
· Karbohidrat sebagai sumber energi,
komponen pembentuk membran dan dinding sel;
· Lipid sebagai sumber energi, hormon,
dan pembentuk sel;
· Asam nukleat sebagai faktor
genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis protein.
3.2. Bentuk
senyawa dan struktur biomolekul
A. Bentuk
senyawa biomolekul
Senyawa-senyawa biomolekul biasanya
dikenal dalam empat bentuk: protein, asam
nukleat, karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul
tersebut mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar (berat
molekul besar), dan karenanya disebut makromolekul.
Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000
sampai lebih dari 1 juta, berat molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar
sampai beberapa milyar, karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat molekul
sampai jutaan. Molekul lipid jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi
karena lipid umumnya terbentuk dari ribuan molekul sehingga membentuk struktur
berukuran besar yang berfungsi seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid
juga dapat dianggap sebagai makromolekul.
Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan polimer monosakarida, asam nukleat merupakan polimer
mononukleatida. Monomer lipid ada bermacam-macam, bergantung pada jenis
lipidnya, diantaranya asam lemak, kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.
B. Struktur
biomolekul
Ø Karbohidrat
Karbohidrta adalah kelompok
senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Senyawa-senyawa karbohidrat memiliki
sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil dalam bentuk aldehid atau keton.
Senyawa ini juga memiliki banyak gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat
merupakan suatu polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau turunan
senyawa-senyawa tersebut.
Senyawa karbohidrat
yang memiliki tiga sampai sembilan atom karbon disebut monosakarida. Gabungan
senyawa-senyawa monosakarida akan membentuk senyawa karbohidrat yang lebih
besar. Ikatan penghubung antara dua buah monosakarida disebut ikatan glikosida.
Dalam disakarida,
terdapat satu ikatan glikosida yang menghubungkan dua monosakarida. Sedangkan
dalam trisakarida terdapat dua ikatan glikosida yang menghubungkan tiga buah
monosakarida. Karbohidrat yang memiliki beberapa unit monosakarida disebut
oligosakarida, sedangkan yang memiliki banyak unit monosakarida disebut sebagai
polisakarida. Banyak monosakarida maupun oligosakarida memiliki rasa manis,
karena itu karbohidrat yang massa
molekul relatif (Mr)-nya kecil sering disebut sebagai gula.
Terdapat dua jenis
monosakarida, yakni adosa dan ketosa. Aldosa mengandung gugus aldehid,
sedangkan ketosa mengandung gugus keton. Selain itu, monosakarida juga dapat
dikelompokkan menurut jumlah atom karbon yang dimilikinya. Bila mengandung tiga
atom karbon maka monosakarida tersebut disebut triosa; sedangkan mengandung
empat atom karbon maka disebut tetrosa; pentosa untuk yang mengandung lima atom
karbon; heksosa untuk yang mengandung enam atom karbon; dan seterusnya. Kedua
macam pengelompokkan monosakarida ini dapat digabungkan. Misalnya, glukosa
merupakan aldoheksosa, yakni gula monosakarida dengan enam atom karbon dan
suatu gugus aldehid.
![]() ![]()
CH2OH
|
![]() ![]() ![]() ![]()
CHO
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
CH2OH
|
![]() ![]() ![]() ![]()
CH2OH
|
![]() ![]() ![]() ![]()
HOHC CH2OH
|
ketotriosa
|
aldopentosa
|
ketoheptosa
|
ketopentosa
|
Aldopentosa
|
Ø
Protein
Protein
merupakan polipeptida alami yang memiliki berat molekul lebih dari 5.000.
makromolekul ini sangat berbeda-beda sifat fisiknya, mulai dari enzim yang larut
dalam air sampai keratin yang tak larut seperti rambut dan tanduk. Protein
memiliki berbagai fungsi biologis yang berbeda-beda pula, yaitu:
1.
Katalis
enzim. Enzim merupakan protein katalis yang mampu meningkatkan laju reaksi
sampai 1012 kali laju awalnya.
2.
Transport
dan penyimpanan. Banyak ion dan molekul kecil diangkut dalam darah maupun
didalam sel dengan cara berikatan pada protein pengangkut. Contohnya,
hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen. Zat besi disimpan dalam
berbagai jaringan oleh protein ferritin.
3.
Fungsi
mekanik. Protein ini menjalankan peranan sebagai pembentuk struktur. Misalnya,
protein kolagen, menguatkan kulit, gigi, serta tulang. Membran yang
mengelilingi sel dan organel juga mengandung protein yang berfungsi sebagai
pembentuk struktur sekaligus menjalankan fungsi biokimia lainnya.
4.
Pergerakan.
Kontraksi otot terjadi karena adanya interaksi antara dua tipe protein filamen,
yaitu aktin dan miosin. Miosin juga memiliki aktivitas enzim yang dapat
memudahkan perubahan energi kimia ATP menjadi energi mekanik.
5.
Pelindung.
Antibodi merupakan protein yang terlibat dalam perusakan sel asing.
6.
Proses
informasi. Ransangan luar seperti sinyal hormon atau intensitas cahaya
dideteksi oleh protein tertentu yang meneruskan sinyal kedalam sel. Contoh
protein seperti ini misalnya rodopsin yang terdapat dalam membran sel retina.
Fungsi-fungsi
protein ini berkaitan dengan struktur protein yang masing-masing dapat
melakukan ikatan spesifik dengan molekul-molekul tertentu. Misalnya, hemoglobin
mengikat oksigen, antibodi mengikat molekul asing tertentu, enzim mengikat
molekul substrat tertentu.
Ø
Lipid
Lipid
didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari
organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut
nonpolar. Definisi ini berdasarkan atas sifat fisik, berlawan dengan definisi
protein, karbohidrat, maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur kimia.
Istilah lipid mencakup berbagai macam kelompok senyawa yang berbeda-beda
strukturnya.
Perhatikan
contoh senyawa-senyaw berikut, yang sebagian besar merupakan lipid:
CH3(CH2)14COO- CH3CH2COO-
1) Palmitat
2)
Propionat
![]() |
CH3(CH2)14CH2OH
3) Setil Alkohol 4)Benzen
![]() |
||||
![]() |
||||
![]() |
||||
5) Limonen 6)
Skualen

HO O
7) Krisin
![]() |
![]() |
||
H









O











![]() |
|||
![]() |
|||
O
8) Vitamin E
O
![]() |
|||
![]() |
|||









![]() |
|||
![]() |
|||
OH OH
9)
Prostaginandin E2
Senyawa
1, 3, dan 5 sampai 9 merupakan lipid karena berasal dari suatu organisme dan
larut dalam pelarut organik. Lipid larut dalam pelarut organik karena
mengandung karbon dan hidrogen dengan proporsi tinggi sehingga tidak larut
dalam air. Senyawa 4 bukan merupakan lipid karena tidak terdapat bebas dalam
organisme hidup. Senyawa 2 larut dalam air, tetapi karena senyawa ini adalah
anggota kelompok senyawa yang sama seperti senyawa 1, maka biasanya senyawa ini
dianggap sebagai lipid.
Ø
Asam
Nukleat
Pada
tahun 1868, Friederich Miescher mengisolasi suatu zat dari inti sel nanah. Zat
tersebut dianggap sebagai karakteristik inti (nucleus), dan Miescher menyebutnya nuklein. Tidak lama kemudian,
zat yang serupa diisolasi dari kepala sperma ikan salmon. Belakangan nuklein
ditemukan sebagai campuran suatu protein dasar dan asam organik yang mengandung
fosfor, yang kini disebut sebagai asam nukleat.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Molekul
merupakan
sekelompok ikatan partikel (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan
sangat kuat dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil. Bentuk
satuan terkecil yang dapat berreaksi dan memiliki komposisi dan sifat kimia
sebagai senyawa.
4.2.
Saran
Molekul dalam
kehidupan sangat diperlukan. Maka untuk memenuhi molekul-molekul dalam tubuh perlu
adanya percoban-percobaan guna mengetahui zat molekul yang terinci.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Struktur
Biomolekul, Yohanis Ngili, S.Pd., M.Si , program studi pendidikan kimia jurusan
metematika dan ilmu pengetahuan alam fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
universitas cenderawasih. Jayapura 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar