Minggu, 19 Oktober 2014

pewarnaan



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
‘’ Mengamati Morfologi Mikroorganisme, Pewarnaan Sederhana dan Pewarnaan Gram ‘’










Di Susun oleh:
NAMA     :           REZKY KURNIAWAN
KELAS     :           D
NIM        :           0120740127
ASISTEN  :           kak’ Djufry       



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2012




BAB I
Pendahuluan
1.1           Latar belakang

Morfologi sel mikroba dapat diamati dengan dua cara yaitu pengamatan sel hidup yang tidak diwarnai dan pengamatan sel mati yang diwarnai. Sel yang hidup tidak berwarna sehingga sulit diamati. Mikroba dapat diwarnai tanpa mewarnai lingkungan sekitarnya.Pengecatan adalah suatu cara untuk membuat jasad renik lebih mudah diamati di bawah mikroskop sehingga dapat membantu dalam identifikasi dan klasifikasi bakteri. Sejumlah besar koloni mikroba menarik perhatian oleh warnanya yang mencolok, disebabkan karena terjadi ekskresi zat warna ke dalam medium atau fermentasi sel. Kemampuan untuk membentuk zat warna terfikasi secara genetik dan demikian merupakan suatu penanda khusus (schlegel,1992).

                        Uji pewarnaan bakteri yang menggunakan pewarnaan gram yang dilakukan dengan menggunakan specimen yang didapat dari rektal, feses, atau muntahan yang dikeluarkan oleh hewan atau ternak yang terserang infeksi dari suatu bakteri. Pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri (Kurnia, 2010).
Deskripsi bakteri, khamir dan fungi berisi karakter morfologinya. Seperti apakah mereka berbentuk cembung, kokus atau spiral. Apakah berbentuk kapsul. Apakah ditemukan menyendiri atau dalam kumpulan (rangkaian, paket). Apakah mereka berflagella dan letak dari Flagella tersebut. Apakah mereka memproduksi spora dan apa reaksi mereka untuk pewarnaanGram(Schlegel,1992).

                  Dari berbagai proses pewarnaan, bakteri dapat dibagi menjadi dua katagori utama yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif adalah bakteri yang tahan terhadap alkohol sehingga tetap mengikat warna cat pertama dan tidak mengikat zat kontras sehingga bakteri akan berwarna ungu. Sedangkan bakteri Gram negatif adalah bakteri yang tidak tahan terhadap alkohol sehingga warna cat pertama dilunturkan dan bakteri mengikat warna kontras sehingga tampak merah (Sujudi, 1993).

                      
Morfologi dari bakteri dan khamir ini merupakan suatu bentuk praktikum yang mengajukan praktikan untuk belajar menganalisa kelompok mikroba dengan perbandingan literaturnya. Percobaan ini dilatarbelakangi oleh praktik untuk melihat morfologi secara langsung pada biakan murni bakteri dan khamir yang sudah dikultivasi.
1.2           Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah:
Ø  Agar mahasiswa dapat menentukan bakteri gram positif dan gram negatif.
Ø  Agar mahasiswa dapat melihat dinding sel pada bakteri
Ø  Agar Mahasiswa dapat mengenali bentuk dan morfologi sel dan koloni mikroorganisme.
1.3    Manfaat
1.      Kita dapat menentukan bakteri gram positif dan negatif
2.      Kita  dapat melihat dan mengetahui dinding sel pada bakteri
3.      Kita dapat mengenali bentuk dan morfologi sel dan koloni mikroorganisme.


















BAB II
Teori dasar
Deskripsi bakteri, khamir dan fungi berisi karakter morfologinya. Seperti apakah mereka berbentuk cembung, kokus atau spiral. Apakah berbentuk kapsul. Apakah ditemukan menyendiri atau dalam kumpulan (rangkaian, paket). Apakah mereka berflagella dan letak dari Flagella tersebut. Apakah mereka memproduksi spora dan apa reaksi mereka untuk pewarnaan gram (schlegel,1992).

          Christian Gram, seorang ahli bakteri Denmark pada tahun 1884 secara kebetulan menemukan prosedur pewarnaan Gram. Pewarnaan ini mungkin merupakan salah satu prosedur yang amat penting dan paling banyak digunakan dalam klasifikasi mikroba. Dengan metode ini, mikroba dapat dibedakan secara umum menjadi dua kelompok besar yaitu: (a) organisme yang dapat menahan kompleks pewarna primer ungu kristal iodium sampai pada akhir prosedur (sel-sel tampak biru gelap atau ungu) disebut Gram positif, (b) organisme yang kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu pembilasan dengan alkohol, namun kemudian terwarnai oleh pewarna tandingan safranin sehingga sel tampak merah muda disebut Gram negatif (Hadioetomo, 1985).
Zat warna adalah senyawa kimia berupa garam-garam yang salah satu ionnya berwarna. Garam terdiri dari ion bermuatan positif dan ion bermuatan negatif. Senyawa-senyawa kimia ini berguna untuk membedakan bakteri-bakteri karena reaksinya dengan sel bakteri akan memberikan warna yang berbeda. Perbedaan inilah yang digunakan sebagai dasar pewarnaan bakteri. Sel-sel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu asam dan basa. Jika warna terletak dalam muatan positif dari zat warna, maka disebut zat warna basa. Jika warna terdapat pada ion negatif, maka disebut zat warna asam. Contoh zat warna basa adalah methylen blue, safranin, netral red dan lain-lain. Sedangkan anionnya pada umumnya adalah Cl-, SO4-, CH3COOH-, COOHCOO-. Zat warna asam umumnya mempunyai sifat dapat bersenyawa lebih cepat dengan bagian sitoplasma sel sedangkan zat warna basa mudah bereaksi dengan bagian-bagian inti sel. Pewarnaan bakteri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: fiksasi, peluntur warna, substrat, intensifikasi,pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup (Anonim,2011).
Kuman-kuman diklasifikasikan sebagai gram positif atau negatif berdasarkan responnya terhadap pewarnaan gram. Prosedur pewarnaan ini, dinamakan menurut penemunya, dikembangkan dalam suatu usaha untuk mewarnai kuman secara selektif dalam jaringan-jaringan yang terkena infeksi. Sel-sel mula-mula diwarnai dengan kristal ungu dan iodium dan kemudian dicuci dengan aseton atau alkohol. Langkah terakhir akan menghilangkan warna kuman-kuman gram negatif tetapi tidak dari kuman-kuman gram positif (Jawetz, 1995).
Morfologi kuman dapat dibagi dalam tiga bentuk utama, yaitu : kokus, batang dan spiral. Kokus yaitu kuman berbentuk bulat dapat tersusun sebagai berikut : mikrokokus (single), diplokokud (berpasangan dua-dua), pneumokokus, tetrade, streptokokus dan stafilokokus. Bacillus yaitu kumpulan berbentuk batang dengan panjang bervariasi dari 2-10 kali diameter kuman tersebut : kokobasilus (batang sangat pendek menyerupai kokus), fusiformis, streptobasilus (bergandengan membentuk suatu filamen). Spiral : vibrio, spirilium dan spirokhaeta (Puspita,H E.2008).
Bentuk dan struktur bakteri dapat diamati dengan dua cara:
1.Mengamati pergerakan sel-sel hidupnya, tanpa pewarnaan.
2. Mengamati sel-sel mati dengan pewarnaan.
Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dibedakan atas:
1. Bentuk bola atau cocci (tunggal = coccus)
2. Bentuk batang atau bacillis (tunggal = bacillus)
3. Bentuk spiral atau sprilli (tunggal = sprillium)
4. Bentuk koma atau vibrios (tunggal = vibrio)
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, di mana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti. Pewarnaan akan menyebabkan bakteri-bakteri tersebut kontras berwarna dengan sekelilingnya, sehingga akan terlihat jelas. Adapun tujuan dari pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas bentuk dan ukuran bakteri, melihat struktur luar dan dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, serta menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari bakteri (Volk dan Wheeler, 1980).











BAB III
Prosedur kerja
3.1           Alat
Adapun alat-alat yang di gunakan adalah:
Ø  Mikroskop elektrik
Ø  Jarum inokulum/ose
Ø  Caver glass
Ø  Objek glass
Ø  Bunsen burner
Ø  Penjepit
Ø  Cawan petri

3.2           Bahan
Bahan-bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah:
Ø  Alkohol
Ø  Kapas
Ø  Metilen blue
Ø  Tinta cina
Ø  NaCL
Ø  Gram A (kristal violet)
Ø  Gram B (yodium)
Ø  Gram C (aseton dan alkohol)
Ø  Gram D (safranin)

3.3           Cara kerja
1.     Pewarnaan Sederhana positif (+)
Cara kerjanya adalah:
Ø  Membersihkan objek glass dengan tisu atau kapas yang telah di beri alkohol
Ø  Membakar jarum ose dengan bunsen burner
Ø  Mengambil bakteri yang ada pada cawan petri dengan menggunakan jarum ose
Ø  Kemudian menggoreskan jarum ose pada objek glass
Ø  Setelah itu di teteskan aquades, dan kemudian di fiksasidi atas bunsen burner hingga kering
Ø  Setelah kering di teteskanmetilen blue dan di tutup dengan caver glass
Ø  Kemudian di tunggu hingga kering
Ø  Setelah itu mengamati menggunakan mikroskop

2.     Pewarnaan Sederhana Negatif (-)
Cara kerjanya adalah:
Ø  Membersihkan objek glass dengan menggunakan kapas yang di beri alkohol
Ø  Membakar jarum ose dengan menggunakan bunsen
Ø  Mengambil bakteri pada cawan petri dan kemudian menggoreskan pada objek glass
Ø  Setelah itu di teteskan tinta cina dan kemudiaan di bersihkan
Ø  Menunggu hingga kering
Ø  Kemudian mengamati dengan menggunakan mikroskop

3.     Pewarnaan Gram
Cara kerjanya adalah:
Ø  Membersihkan objek glass dengan menggunakan kapas yang telah di beri alkohol
Ø  Membakar jarum ose dengan bunsen burner
Ø  Mengambil bakteri pada cawan petri dan menggores pada objek glass
Ø  Setelah itu di teteskan NaCL dan di fiksasi hingga kering
Ø  Setelah kering di teteskan gram A (kristal violet) kemudian tunggu selama 1 menit
Ø  Kemudian di bilas dengan aquades, dan di teteskan gram B (yodium) dan  tunggu selama 1 menit
Ø  Setelah itu di bilas lagi dengan aquades, dan di teteskan gram C (aseton dan alkohol) dan  tunggu selama 30 detik
Ø  Di bilas lagi dengan aquades, dan di teteskan gram D (safranin) dan tunggu selama 1 menit
Ø  Setelah itu tunggu hingga kering
Ø  Kemudian mengamati dengan menggunakan mikroskop








BAB IV
Hasil dan Pembahasan
1.1           Hasil
Adapun hasil pada praktikum ini adalah:
Pewarnaan sederhana positif (+)
Bentuk        : coccus
Koloni         : putih
Warna        : putih
Pewarnaan sederhana negatif (-)
Bentuk        : staphylococcus
Koloni         : putih
Warna        : hitam
Pewarnaan Gram
Bentuk        : coccus
Koloni         : kuning
Warna        : ungu
Gram          : positif (+)

Bentuk        : diplococcus
Koloni         : orange
Warna        : ungu
Gram          : positif (+)



Bentuk        : streptobacilli
Koloni         : putih
Warna        : ungu
Gram          : positif (+)

Bentuk        : coccus
Koloni         : krem
Warna        : ungu
Gram          : positif (+)

1.2           Pembahasan
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular(bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka. Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 lm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari kelompok lain.
Pada hasil praktikum di dapat berbagai jenis bakteri berdasarkan bentuknya, berikut pembahasannya:
1.      Coccus
Coccus, yaitu bakteri yang berbentuk bola tunggal, dan contoh bakteri ini misalnya Neisseria gonorrhoeae, yaitu penyebab penyakit kencing nanah. Penyakit ini biasanya di derita oleh orang-orang yang suka hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan baik dengan intensitas tinggi maupun rendah.
2.      Staphylococcus
Staphylococcus, yaitu bakteri yang berbentuk bola dan yang berkoloni membentuk sekelompok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur. contoh virus dari bakteri ini adalah staphylococcus aureus, yaitu virus yang dapat menyebabkan penyakit impetio bulosa atau sering di sebut juga dengan cacar monyet.

3.      Diplococcus
Diplococcus, yaitu bakteri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnya Diplococcus pneumonia penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Adapun Ciri-Ciri dari Diplococcus adalah : Mikroskopik, bentuk coccus - susunan 2-2 (diplococcus), kapsul positif - sifat, gram positif - seperti lancet - sel tua bisa memberikan sifat gram negatif. Sifat Biakan: Hemodisgesti seperti Streptococcus alpha atau viridans Mudah lisis spontan. Patogenitas: Pneumococcus patogen bila memiliki kapsul. Berdasarkan tipe kapsul yang dimilikinya, dibagi menjadi 2 yaitu :
1. tipe yang patogen terutama pada anak-anak yaitu tipe 1sampai 8
2. tipe yang patogen terutama pada dewasa yaitu tipe 6, 14, 19 dan 23.

4.      Streptobacilli
Streptobacillus, yaitu bakteri yang mambentuk rantai panjang dengan bentuk bacil. Contoh jenis pada bakteri ini adalah mycobacterium tuberculosis, yaitu virus yang dapat menyebabkan penyakit TBC. Penyakit TBC merupakan penyakit yang mematikan, karena banyak penderita penyakit ini yang tidak dapat di tolong nyawanya. Penyakit TBC di sebabkan oleh infeksi suatu bakteri yang di sebut tuberculosis. Penyakit ini juga merupakan penyakit yang menular.










BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari praktikum ini adalah:
Ø  Pewarnaan gram pada bakteri merupakan cara agar dapat mempermudah dalam mengamati sel bakteri
Ø  Pewarnaan gram juga mempermudah dalam mengamati dinding sel pada bakteri
Ø  Mahasiswa dapat mengenali berbagai bentuk bakteri

5.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya mahasiswa sebaiknya lebih memperhatikan lagi pada saat praktikum agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan kecil yang bisa mempengaruhi hasil yang di peroleh.











DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2011.Laporan Praktikum Morfologi Mikroba Kuliah Mikrobiologi (on-line). http://wrghar.blogspot.com (di akses tanggal 11 november 2012)
Anonim,2011. Morfologi bakteri, jamur,dan  virus(on-line). http://www.blogspot.com (di akses pada tanggal 11 november 2012)
Hadioetomo, R.S. 1985. Mirobiologi Dasar dalam Praktik. PT Gramedia Pustaka Utama.     Jakarta.
Schlegel, H.G. 1992. General Microbiology 7th Edition. Cambridge University
           Press. Cambridge.
Volk, Wesley A. Dan Margaret F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga.
           Jakarta.
Sujudi, H. 1993. Mikrobiologi Kedokteran. UI press. Jakarta
Puspita, H. E. 2008. Morfologi Bakteri.  http://one.indoskripsi.com//mikrobiologi/morfologi-bakteri (Diakses pada tanggal 11 November 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar